Welcome to my blog

Selamat Datang di blog nya anak sukses :)

disini saya akan berbagi cerita cerita dan motivasi - motivasi dari orang orang yang sudah sukses agar kita bisa menjadi orang orang yang sukses seperti mereka

untuk lebih lanjut silahkan gabung di blog saya :D

Minggu, 24 Januari 2010

Persiapan Menghadapi Interview (Part 1)

Adapun tujuan menyusun resume yang efektif adalah agar Anda mendapatkan panggilan kerja. Panggilan kerja ini bisa bermacam-macam bentuknya, ada yang langsung dipanggil recruiter untuk mengikuti serangkaian tes (wawancara, tes bakat, psikotes, tes kesehatan, dll), ada juga recruiter yang memulai rangkaian tes tersebut dengan wawancara awal (saat mengikuti job fair).
Setelah itu recruiter akan merekomendasikan calon pelamar, yang memenuhi kriteria, untuk mengikuti tes-tes selanjutnya. Bagaimanapun juga, berbagai macam tipe panggilan kerja yang dilakukan, tetap ada sesi wawancara dengan calon pelamar.
Tujuan umum dari dilakukannya sebuah wawancara adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana level pribadi Anda.
2. Mempelajari lebih dalam kualifikasi yang Anda miliki.
3. Mengumpulkan informasi apa saja yang relevan dari diri Anda yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
4. Menyediakan informasi tambahan mengenai posisi kita dalam organisasi.
5. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar siapa yang secara spontan akan di terima dalam pekerjaan yang ditawarkan.
Wawancara yang Anda lakukan 75% dipengaruhi oleh kesiapan mental dan 25% sisanya merupakan kemampuan Anda mengaitkan setiap pertanyaan yang diajukan dengan pengalaman yang Anda miliki. Wawancara termasuk bagian yang paling penting dalam sebuah proses rekrutmen karyawan. Keberhasilan dalam sesi wawancara adalah poin penting bagi keberhasilan Anda dalam proses seleksi.


INTERVIEW ADALAH PELUANG EMAS
Memfokuskan diri pada persiapan dan dengan banyak membaca tips-tips interview akan mampu membangun rasa percaya diri yang dibutuhkan pada saatnya tiba. Interview memberikan kesempatan kepada Anda untuk menjelaskan dengan gaya dan kata-kata sendiri, mengenai pengalaman apa saja yang Anda miliki, memampuan dan hal penting yang memungkinkan Anda menjadi salah satu kandidat terbaik dalam organisasi mereka. Sebagai tambahan, wawancara juga memberikan peluang pada Anda untuk mendemonstrasikan kemampuan pribadi, profesionalisme dan gaya atau cara kerja.
PERSIAPAN WAJIB
Wawancara dapat diumpamakan dengan pertempuran, untuk bisa memenangkan pertempuran tersebut Anda harus mengetahui siapa yang Anda hadapi, serta megatur senjata apa yang paling tepat akan digunakan untuk mengatasi serangan yang dilakukan oleh lawan Anda. Untuk itu langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
1. Pelajari posisi yang Anda lamar, posisi dalam struktur organisasi, job description dan perannya dalam organisasi.
2. Ketahui lebih dalam segala hal mengenai perusahaan yang Anda lamar. Anda dapat memperoleh informasi tersbut dari :
• Surat kabar, news letter
• Web site resmi perusahaan
• Saudara yang (pernah) bekerja di perusahaan tersebut
• Produk-produk yang ada di pasaran
• Iklan.
3. Pelajari tipe-tipe pertanyaan yang diajukan (biasanya seputar CV yang Anda tulis)
4. Perhatikan dengan seksama lokasi dan waktu wawancara, jangan sampai Anda terlambat karena putar-putar mencari lokasi.
5. Bawa dokumen penting Anda, terutama yang sesuai dengan surat lamaran yang dikirim.
6. Bawa surat referensi atau rekomendasi apa bila memungkinkan
7. Siapkan berapa jumlah gaji yang diinginkan
INGAT NAMA PEWAWANCARA
Sepertinya mengingat nama si pewawancara tidaklah penting, namun dalam hubungan yang cukup singkat itu Anda diharapkan bisa memberikan kesan positif. Dengan menyebut nama interviewer pada setiap menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan akan membuat interviewer merasa dihargai. Coba bandingkan antara kedua bentuk pertanyaan berikut ini :
Sang interviewer berkata : “apakah ada yang ingin Anda tanyakan saudara Andi?”, selanjutnya Anda bertanya
Contoh :
1. “Bolehkah saya tahu, mengapa posisi tersebut saat ini kosong?”
2. “Bolehkah saya tahu, mengapa posisi tersebut saat ini kosong, Pak Dany?”
Selain merasa dihargai, interviewer akan menilai bahwa Anda konsentrasi, antusias dan benar-benar memperhatikan apa yang mereka tanyakan.
DON’T USE “YES” & “NO” ANSWER
Usahakan agar dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, jangan berhenti pada kata-kata “ya” dan “tidak” saja. Jawaban “ya” dan “tidak” adalah jawaban mati, dan menggambarkan kedangkalan ilmu pengetahuan Anda. Sebuah jawaban pertanyaan harus disertai dengan jawaban yang lebih mendetil dan diskriptif. Siapkan diri Anda dengan pengetahuan-pengetahuan sederhana seputar posisi yang dilamar. Kadang-kadang pertanyaan yang diajukan bersifat jebakan dan membuat Anda kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaannya. Tetapi yang harus menjadi pedoman adalah sebisa mungkin mengingat kembali pengalaman-pengalaman yang Anda miliki dan mengkonversinya sehingga informasi yang disampaian cukup relevan dengan pertanyaannya.
Contoh pertanyaan :
Interviewer : “Apakah Anda pernah menduduki posisi supervisor marketing di perusahaan lain?”
Jawaban #1 : “Tidak, belum pernah”
Jawaban #2 : “Saya beberapa kali memimpin tim dalam proyek penjualan, bersama dengan beberapa salesperson, SPG dan Merchandiser, khususnya untuk modern market dan terbukti sukses meningkatkan penjualan dan pangsa pasar dari 10% menjadi 40%”.
Penjelasan :
Pada jawaban pertama, Anda langsung menjawab ”Tidak”, sehingga akan langsung mendapat penilaian bahwa Anda tidak qualified atau tidak memenuhi syarat. Tetapi pada jawaban yang kedua, Anda tidak secara langsung menjawab tidak, tetapi Anda mengkonversi pengalaman menjalankan tugas seorang supervisor marketing, meskipun sesungguhnya Anda belum pernah menduduki jabatan tersebut (hanya sebagai sales person), dan hasil yang dicapai pun adalah hasil kerja sama tim. Dan Anda tidak berbohong.

Persiapan Menghadapi Interview (Part 2-habis)
Nov 13, 2008 Kategori : Dunia Kerja, Lifestyle
BE POSITIF
Adalah bersikap positif dalam wawancara, jangan sekali-kali Anda mencoba untuk menjelek-jelekkan pekerjaan, mantan bos atau teman kerja Anda. Usahakan untuk selalu menyampaikan sesuatu yang baik dan positif, dan berikan kesan bahwa Anda melamar pekerjaan karena sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.


Dalam wawancara, akan selalu muncul pertanyaan-pertanyaan seperti :
a. “Mengapa Anda berhenti/keluar/mengundurkan diri dari pekerjaan Anda yang lama?”
b. “Bagaimana hubungan dengan atasan Anda di perusahaan yang lama?”
c. “Apakah selama ini Anda cukup puas dengan perusahaan tempat Anda bekerja?”
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka Anda harus menggunakan kata-kata yang Positif, misalnya :
1. “Ingin mengembangkan karir”.
2. “Mencari tantangan yang lebih besar”.
3. “Kompensasi yang sesuai dengan kontribusi”
4. “Mengembangkan kemampuan”
5. “Mencoba sesuatu yang baru”
6. “Karir cukup baik & stabil”
7. dll.
Salah satu contoh jawaban yang Negatif dan Positif adalah sebagai berikut :
Interviewer : “Mengapa Anda berhenti/keluar/mengundurkan diri dari pekerjaan yang lama?”
Negatif : “Karena Saya sudah tidak cocok lagi dengan atasan Saya, atasan Saya selalu …..”
“Karena perusahaan sudah tidak membutuhkan tenaga Saya lagi…”
“Situasi kerja tidak kondusif, pekerjaan terlalu berat …”
Positif : “Karir Saya ditempat yang lama cukup baik, tetapi Saya ingin mencoba tantangan baru yang
lebih besar, sudah saatnya Saya menjadi seorang supervisor dan Saya mampu melakukannya!”
Dengan demikian janganlah sekali-kali Anda memberikan jawaban yang mengarah pada hal-hal seperti :
• Jumlah gaji yang rendah atau kecil
• Tidak cocok dengan atasan
• Tidak cocok dengan lingkungan kerja
• Perusahaan tidak memberikan fasilitas yang memadai
Meskipun memang pada kenyataannya Anda mengundurkan diri dari perusahaan lama karena ada problem yang rumit dengan atasan, atau lingkungan kerja atau masalah negatif lain, tetap usahakan Anda tidak mengungkapkanya kepada interviewer. Hal ini disebabkan karena mereka tentu berfikir jawaban Anda bersifat subjektif, dan bisa saja masalah itu timbul dari diri Anda sendiri, bukan karena faktor eksternal. Oleh karena itu jawaban2 yang bersifat Positif, akan cukup membantu peforma Anda.
Selain menjawab pertanyaan di atas, Anda biasanya juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada interviewer. Pada kesempatan ini sebaiknya Anda gunakan untuk mengatahui informasi-informasi seputar pekerjaan dan perusahaan tersebut. Tujuan pertanyaan ini selain memperoleh informasi, juga mendapatkan simpati dan memberikan kesan bahwa Anda adalah orang yang aktif.
Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan yang bermutu seperti :
1. “Untuk posisi ini, berapa jumlah anak buah yang akan Anda bina?”
2. “Sebagai manajer area, meliputi area mana saja cakupan wilayah kerjanya?”
3. “Siapa pesaing yang paling ketat di wilayah pemasaran?”
4. “Perusahaan ini menggunakan sistem aplikasi apa untuk control keuangan?”
5. “Jenis produk yang dipasarkan oleh perusahaan ini meliputi apa saja?”
6. “Mengapa perusahaan ini hanya menggunakan jenis permasaran A, dan mengapa tidak menggunakan jenis pemasaran B & C?”
7. “Sejauh mana tanggung jawab Saya sebagai Koordinator kepada manajer wilayah?”
8. dll
Selain bentuk pertanyaan di atas, sebaiknya Anda menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang bermutu berikut ini :
1. Berapa jumlah kandidat yang melamar posisi ini?
2. Mengapa posisi ini kosong?
3. Kapan dilakukan tes berikutnya?
4. dll.
PERHATIKAN BAHASA TUBUH
Bahasa tubuh atau body language seorang pelamar akan berpengaruh pada penilaian seorang interviewer. Wawancara, pada intinya adalah salah satu bentuk komunikasi, seperti halnya ngobrol atau bertamu. Kebiasan2 dalam melakukan komunikasi tatap muka, baik menurut norma Timur dan Barat pada prinsipnya sama. Orang Timur akan selalu menghendaki diperlakukan “hormat” oleh seorang yang statusnya “lebih rendah”, maksudnya adalah hubungan antara interviewer dan calon pelamar adalah hubungan yang tidak sejajar. Anda sebagai pelamar mempunyai kedudukan “lebih rendah” dibandingkan interviewer, karena Anda yang membutuhkan pekerjaan. Sedangkan untuk orang Barat, mereka tidak terlalu memperhatikan masalah “status” ini, tetapi lebih pada “eye contact” atau tatapan mata dan sikap tubuh yang baik.
Sikap tubuh dinilai kurang baik adalah indikator sikap tubuh orang yang gugup, seperti :
1. Sering menunduk
2. Menghindari tatapan mata
3. Memainkan alat tulis (seperti pulpen atau lainnya)
4. Meremas-remas tangan
5. Intonasi suara yang rendah, sehingga membuat interviewer meminta untuk berbicara lebih keras dan jelas
6. Kadang-karang berkeringat
7. dsb.
Untuk menguangi kegugupan, sebaiknya Anda sering mengambil dan mengatur nafas secara teratur serta melakukan aktifitas lain sebelum dipanggil masuk ke ruang interview. Aktifitas lain ini seperti membaca dan berbincang-bincang dengan sesama kandidiat pelamar kerja akan mengurangi ketegangan dan kecemasan yang timbul sesaat Anda akan memasuki ruang wawancara.
PERSIAPAN LAIN-LAIN

Beberapa persiapan lain yang sebaiknya Anda perhatikan dalam acara wawancara kerja adalah :
1. Pakaian. Dalam kegiatan ini usahakan Anda menggunakan pakaian lengan panjang berwarna putih yang diseterika dengan rapih, celana panjang berwarna cerah dan bukan putih atau hitam. Hal ini untuk memberikan kesan segar/fresh secara psikologis. Gunakan pakaian yang baru saja dicuci/disetrika karena akan mempengaruhi secara tidak langsung suasana hati Anda dan mendukung Anda untuk sigap dalam bertindak.
2. Gunakan juga aksesoris seperti dasi apabila Anda melamar untuk posisi manajerial.
3. Pastikan sepatu Anda disikat.
4. Lakukan aktifitas normal yang biasa Anda lakukan sebelum berangkat ke tempat interview. Hal ini diperlukan untuk menjaga mood agar tetap dalam kondisi baik, misal : bangun pagi, baca Koran, minum teh/kopi, sarapan pagi, senam pagi, dll.
5. Hindari aktifitas olah raga yang berat pada malam harinya, misalnya bagi Anda yang hobi tenis atau bulutangkis di malam hari sebaiknya ditinggalkan lebih dulu. Hal ini untuk menjaga agar istirahat cukup dan tidak memberikan kesan Anda sedang mengantuk dengan mata merah saat Anda diwawancarai.
Bila kebiasaan itu tidak Anda hilangkan, maka dikhawatirkan kondisi psikologis Anda akan tegang sehingga mengganggu konsentasi Anda dalam wawancara.
DOKUMEN WAWANCARA
Dalam menghadapi “the big day”, Anda harus menyadari bahwa pada hari itu Anda bukan satu-satunya kandidat yang diwawancarai. Perusahaan pasti akan menyeleksi banyak calon dan akan sangat sibuk sekali. Dalam kondisi demikian maka mereka akan menyeleksi dengan cepat dan memberikan perhatian yang besar pada kandidiat yang memberikan kesan “lebih”. Untuk mendapatkan kesan tersebut salah satunya adalah kelengkapan dokumen. Dokumen pendukung itu adalah :
1. Curriculum vitae atau resume yang terbaru
2. Surat Rekomendasi dan Referensi
3. JOB Profile
4. Planning program kerja
Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara, tidak akan lepas dari 4 dokumen tersebut. Jadi apabila Anda ingin lancar dan meyakinkan dalam sesi wawancara, maka Anda harus bisa “mempresentasikan” 4 resume tertulis tersbut. Seperti halnya pada saat Anda ulangan atau ujian, 4 macam dokumen tersebut diibaratkan sebagai diktat pelajaran yang harus dipelajari. Khusus untuk planning program kerja, biasanya digunakan untuk model interview “The Apprantice” yang pernah di tayangkan oleh stasiun tv swasta. Model wawancara ini biasanya digunakan untuk mengisi posisi top leader dalam sebuah perusahaan (level direktur, general manager, store manager, dll). Dimana sang recruiter membandingkan program kerja mana yang paling baik diantara kandidat yang ada. Salah satu contoh program kerja yang di susun adalah sebagai berikut :
Contoh kasus :
Sebuah perusahaan yang menjual produk-produk inovatif akan membuka kembali (re-open) tokonya yang berada di sebuah mal di kota Surabaya. Mereka membutuhkan seorang area marketing manajer untuk daerah Surabaya dan sekitarnya. Permasalahan yang Anda rasakan adalah bahwa tokonya kurang menarik, promosi yang gencar di stasiun2 tv tidak mampu mengangkat penjualan, performance toko yang suram, dll. Anda sebagai orang yang mempunyai background pemasaran berencana untuk mengajukan lamaran untuk mengisi posisi tersebut.
Sumber : rangkuman dari berbagai sumber

read more...